LEMBAR KEENAM: UNTIL THE VERY END


Hai para pembaca blog setiaku! hehehe. Setelah sekian lama aku menulis berbagai lembar demi lembar terkait perjalananku di Program Pendidikan Bisnis & Perbankan BCA, akhirnya kini kita telah sampai di lembar terakhir.

The journey comes to an end

Aku tidak menyangka bahwa akhirnya aku menyelesaikan segala apa yang aku mulai sekitar 2,5 tahun yang lalu. Telah tercipta berbagai cerita yang pastinya akan terus aku ceritakan. Cerita yang menghadirkan berbagai tokoh-tokoh hebat yang turut ikut serta dalam melukiskan warna di setiap hariku.

Ini adalah lembar keenam, lembar terakhir dengan cerita yang tak akan pernah benar-benar berakhir. Tentang kisah manis yang akan hidup abadi dalam diri. Mungkin lembar ini akan menjadi lembar tepanjang yang aku tulis disini, tetapi yang bisa aku pastikan adalah bahwa segala kata yang tertuang dan nama yang kuucap disini merupakan bentuk ketulusan atas setiap bagian yang hadir dalam perjalananku hingga di titik ini. Aku ketik setiap bagian dari lembar ini dengan tulus sepenuh hati dan memori yang ingin aku hidupkan pada setiap kata di sini.

Jadi, inilah lembar terakhirku di Program Pendidikan Bisnis & Perbankan BCA (PPBP BCA). Selamat membaca dan aku harap segala hal baik dapat dipetik dari cerita yang tertuang pada lembar ini!

RHOEMAH

Berbeda dengan lembar-lembar sebelumnya, di lembar ini aku ingin menceritakan terlebih dahulu tentang salah satu acara paling berkesan yang pernah aku ikuti selama program. Namanya RHOEMAH. Sebuah acara 2nd Anniversary kelasku yang bertemakan rumah itu meninggalkan kesan yang sangat bermakna di hatiku.

Rasanya sangat hangat. Kebersamaan yang kami rasakan selama beberapa hari itu meninggalkan kesan dan kenangan yang tak akan pernah tergantikan. Bahkan, di malam hari kala itu dipenuhi oleh riuh suara kami yang ditemani dengan hangatnya api unggun. Kami bernyanyi bersama, berdoa dan mengucap harapan untuk satu sama lain, dan menghapus segala keburukan dengan menuliskannya pada suatu kertas yang kemudian kami bakar pada api unggun yang menyala.

Berbagai permainan yang kami lakukan, kegiatan yang kami selenggarakan, dan momen demi momen kami abadikan. Benar-benar tidak akan pernah aku lupakan.

"Rumah kita, ya disini..."

RTB LIVE MUSIC

Selain acara kelasku, ada acara lain yang juga memiliki cerita sendiri untukku di Cawu 6. Kala itu aku mendapatkan sebuah kabar bahwa ekskul yang aku ikuti, Invictus Band, akan menyelenggarakan Live Music yang bekerja sama dengan tim Korlan (sekarang disebut Core Team) & Creative RTB. Acara tersebut sejatinya merupakan acara yang sengaja diselenggarakan sebagai bentuk perpisahan untuk teman-teman Program Pendidikan Teknik Informatika (PPTI) angkatan 2021 yang akan segera meninggalkan asrama.

Sejujurnya... ada perasaan berat dalam dadaku ketika mendengar hal itu karena aku sadar bahwa aku akan segera menghadapi sebuah perpisahan. Hubunganku dengan anak PPTI bisa kubilang sangat baik karena sebagian besar dari mereka juga turut hadir dalam berbagai ceritaku di asrama sedari cawu-cawu awal. Oleh karena itu, aku bersama Yola bertekad untuk memberikan persembahan spesial untuk teman-teman PPTI di malam RTB Live Music itu.

Timku terdiri atas Ken, Yola, Yosua, Agnes, Joel, dan Thalita. Kami memutuskan untuk membawakan empat lagu, yaitu:
  1. Kamu (Medley with Demam Unyu-Unyu) - CJR
  2. Everything Has Changed - Taylor Swift ft. Ed Sheeran
  3. Cinta - Vina Panduwinata
  4. Kenangan Manis - Pamungkas
Latihan demi latihanpun kami lakukan untuk mempersiapkan penampilan kami di acara itu. Akupun juga dihubungi oleh Joel selaku Wakil Ketua Band kala itu yang menanyakan ketersediaanku untuk menjadi MC bersama Paulina pada acara tersebut. Tanpa berpikir panjang, aku langsung mengiyakan hal tawaran itu karena aku memang sangat sangat ingin terlibat dalam RTB Live Music tersebut. 

MC-ing with Paulina

Pada akhirnya, acara itu terselenggara dengan sangat lancar. It was fun, sad, and memorable, at least for me. Sejujunya akupun merasa sedih ketika aku menyanyikan lagu terakhir bersama Yola. Kenangan Manis. Aku harap, semua yang kami lalui di malam hari itu akan menjadi Kenangan Manis yang selalu terkenang dan memiliki ruang di hati teman-teman yang menyaksikannya di malam itu. Khususnya untuk teman-teman PPTI.

Ketika PPTI mulai meninggalkan asrama, aku sempat berpikir bahwa aku akan kehilangan teman lagi. Karena sejujurnya banyak sekali anak PPTI yang bisa dibilang cukup dekat denganku seperti Matt, Vanessa Kwan, Perry, Andryan, Michael, Bagus, Ahong, Jasong, dan masih banyak lagi. Perpisahan itu terasa sangat menyesakkan untukku, apalagi di masa-masa kondisiku yang kurang baik kala itu.

Aku sangat sedih karena mereka pergi satu per satu dan meninggalkan berbagai kenangan yang pernah tercipta atas kebersamaan yang telah kami lalui bersama. But life must go on karena sejatinya sebuah persahabatan yang murni itu tidak terbatas oleh jarak.

(Core Team x Invictus Band x Creative RTB)

LEMBAR KEENAM

Ada hal lain yang sebenarnya belum aku ceritakan tentang diriku di Cawu 6. Sesuatu yang menahanku di Cawu 6, bahkan hampir sampai di akhir cawu tersebut selesai.

Sejujurnya...

Ketika aku melangkahkan kakiku di hari pertama Cawu 6, aku sudah merasakan bahwa cawu ini akan penuh dengan emosi dan kesedihan. Hal itu karena aku sangat sadar bahwa aku memiliki waktu yang tidak banyak untuk mengukir cerita sebagai mahasiswa PPBP. Aku juga menyadari kala itu mulai timbul perasaan sesak dalam dadaku. Rasanya sangat tidak mengenakkan. Aku tahu betul perasaan itu.

Rasa takut.

Awal Cawu 6 bukanlah cerita yang baik, setidaknya untukku (dan mungkin orang-orang yang terlibat langsung dengan diriku). Aku merasa sangat menyedihkan kala itu karena aku membatasi diriku sendiri.

Koreksi. Bukan membatasi, aku mendorong orang lain untuk menjauh dariku.

Yes, i'm pushing people away.

Mengapa? Sejujurnya aku tidak tahu alasan pastinya. Tapi, yang jelas pada saat itu aku benar-benar merasa takut ditinggalkan karena aku menyadari bahwa teman-temanku sudah memiliki kesibukan masing-masing di kala itu. Mirisnya adalah untuk mengantisipasi rasa sedih yang aku ekspektasikan itu, i did something bad. Aku justru menjauh dari semua orang. Termasuk orang-orang yang aku sayang.

Aku menolak segala ajakan untuk bermain bersama. Aku memisahkan diri untuk belajar sendiri. Aku menjadi lebih sendu dan kehilangan hangatnya diriku kala itu. And i did it most of the times. 


Mungkin akan timbul pertanyaan, mengapa aku bertindak sejauh itu padahal hal itu justru menyiksa diriku sendiri karena kesepian yang aku rasakan? Lagi-lagi aku juga tidak tahu pasti apa alasannya. Entah apa karena aku yang belum mengenali diriku sejauh itu atau memang sebenarnya diriku hanya ingin sendirian di kala itu. Yang jelas, aku juga sangat bingung dan miris dengan kondisi yang terjadi kepadaku di masa itu. 

And the worst part adalah aku merasa kepalaku sangat penuh dengan banyak hal yang ingin sekali aku katakan dan utarakan. But i can not even say a word. I was suffering in silent with no one knows because i keep pushing people away.

Aku sangat sadar bahwa masalahnya itu bukan berasal dari orang lain. Bukan dari teman-temanku. Masalahnya timbul karena diriku sendiri.

Beberapa teman kelasku yang menyadari perubahankupun pernah bertanya tentang apa yang terjadi kepada diriku. Beberapa dari mereka bahkan berupaya untuk  meng-approach-ku agar aku tidak benar-benar sendirian. Tetapi bodohnya aku justru tetap memisahkan diri (bahkan aku sangat suka duduk di taman dan belajar sendirian di sana hahaha). Aku benar-benar meminta maaf kepada teman-teman kelasku atas segala tindakanku kala itu. Aku juga ingin berterima kasih atas upaya beberapa dari mereka untuk mencoba membantuku dalam menghadapi kondisiku kala itu. Aku tahu betul bahwa beberapa dari mereka berniat tulus untuk membantuku di masa itu. Namun... sepertinya memang hanya aku yang bisa menolong diriku sendiri, pikirku kala itu.

sisi RTB yang paling tenang hahaha

Bahkan, aku sempat juga menceritakan hal ini kepada salah satu teman kelasku yaitu Seo. Aku sendiri baru dekat dengannya pada akhir-akhir cawu pada programku. Dia mengatakan bahwa dia dan Devi menyadari perubahan diriku yang semakin terlihat meredup seiring berjalannya cawu. Ia mengatakan bahwa aku terlihat lelah dengan semuanya. Dan ya, aku juga menyadari hal itu. Aku merasa diriku memang tidak secerah dulu.

Hari demi hari aku coba lewati dan berharap bahwa segalanya akan membaik untuk diriku. Aku jadi mulai mencari kemungkinan bahwa apakah segala tindakanku itu merupakan sisa dampak dari berbagai tekanan yang aku rasakan di cawu sebelumnya yang sangat berat. Mungkin aku terlalu banyak bertemu dengan orang di cawu sebelumnya sehingga aku ingin sendirian setelahnya untuk me-recharge energi yang aku miliki. Sebagai seorang introvert, aku mengklaim bahwa kemungkinan itu cukup logis untuk aku yakini.

Meskipun begitu, ada satu orang yang tidak pernah aku sangka akan ada untuk menemaniku dan bisa membantuku melalui masa-masa sulit itu. Sosok yang pernah aku sebut di lembar sebelumnya dan mungkin banyak yang tidak mengekspektasikannya akan ku sebut kembali di lembar ini. Seseorang yang entah mengapa bisa mendorongku untuk menolong diriku sendiri kala itu. Dia orang yang menjadi tempat keluh kesahku di masa itu. Dia Matt.

Akupun sebenarnya tidak mengerti mengapa aku dan Matt bisa menjadi teman dekat di kala itu. Hanya saja, aku merasa bahwa he's such a good listener and good friend in a way i can not describe

Mungkin orang-orang melihat aku sebagai orang yang sangat ramah dan mudah bersosialisasi dengan siapapun. But there is something that everyone does not see in me. Sebenarnya aku itu cukup sulit untuk benar-benar terbuka dan bercerita tentang diriku sendiri kepada orang lain. Entahlah... aku rasa aku terbiasa untuk mendengarkan segala keluh kesah yang dirasakan orang lain, tetapi tidak sebaliknya. Mungkin karena aku juga orang yang cukup pemilih dalam menceritakan apa yang ingin aku ceritakan kepada orang lain. Oleh karenanya, aku bersyukur bisa bertemu dengan seseorang yang membuatku nyaman untuk bercerita tentang apapun sekaligus membuatku belajar banyak hal untuk lebih aware terhadap diriku sendiri. 

Aku juga sempat berpikir bahwa salah satu alasan mengapa aku bisa merasa nyaman untuk menceritakan segala sesuatu kepada Matt adalah karena kami berasal dari kelas yang berbeda sehingga kami tidak terkait secara langsung satu sama lain. Mungkin juga karena kami berdua memiliki kepribadian yang sangat bertolak belakang dan perspektif yang berbeda atas sesuatu sehingga hal itulah yang membuat pembicaraan kami selalu memberikan insight baru satu sama lain. 

(perbincangan malam hari yang panjang sebelum Matt meninggalkan RTB)

Ya, secara garis besar, aku dekat dengan Matt karena kami sering berbagi perspektif dan berbincang tentang banyak hal. Semua bermula dari projek YNFEST, yang kemudian berlanjut menjadi rekan ekskul di Band, dan akhirnya kami berteman dekat.

Bahkan ketika Matt sudah meninggalkan asrama sekalipun, kami tetap berkomunikasi satu sama lain dan seperti yang aku bilang sebelumnya bahwa Matt membantuku cukup banyak dalam menghadapi kondisi dan pemikiran negatifku kala itu hingga Cawu 6 benar-benar berakhir. Kami berbincang tentang banyak hal dan saling berbagi perspektif satu sama lain atas berbagai hal yang masing-masing dari kami hadapi. Dari sanalah aku semakin mempercayai bahwa memang sepertinya jarak bukanlah  batasan bagi sebuah pertemanan.   

(ini versi serius)

(ini versi halu)

Meskipun begitu, terkadang aku sempat berpikir dan merasa bahwa aku terlalu bergantung padanya setelah masa-masa itu. Bahkan, akupun sempat merasa tidak enak kepada Matt karena takut terlalu membebaninya dengan segala keluh kesah yang aku tuangkan di berbagai kesempatan. Walaupun Matt selalu menolak hal tersebut dan mengatakan bahwa semua hal yang ia lakukan itu adalah haknya, baik itu menolak ataupun bersedia mendengarkan aku bercerita. Dia mengatakan bahwa bagaimanapun juga segala perbincangan yang kami lakukan itu memanglah bentuk pertemanan yang saling memberikan insight serta benefit satu sama lain. Aku belajar darinya dan ia belajar dariku (anjay hahaha meskipun kadang pemikirannya gesrek). Walaupun sebenarnya sampai sekarangpun masih ada perasaan tidak enak yang ada di dalam hatiku terkait hal tersebut.

Teruntuk Matt. Jika lu baca ini, gua cuman mau bilang makasih banyak atas segala bantuan dan dukungan yang lu berikan di masa-masa itu hingga di titik ini. I learned a lot from you and your perspective. You are such a great person with a pure soul (not that pure, honestly lol).  You deserve all of the goodness in every aspect of your life.  Thank you for being you and keep doing what you want to do. Just live your life the way you want to live, Matt! 

Salah satu karakter favoritku adalah Baymax dan Matt tahu itu. Oleh karenanya, Matt pernah mengatakan sesuatu yang akan selalu aku ingat sepanjang aku berjalan di jalanku sekarang:

"Ada satu kunci kegagalan di dalam hidup ini, yaitu menyenangkan semua orang. Mempunyai sifat seperti seorang Baymax memang sangatlah emas. Tetapi, jangan sampai emas tersebut membuatmu kehilangan emas yang sebenarnya, yaitu dirimu sendiri."

KELOMPOK DUDI (DUA ABADI)

Terkait Cawu 6, rasanya tidak lengkap jika aku tidak menceritakan tentang salah satu kelompok tugasku yang paling lama bertahan dari Cawu 4. Kelompok yang terbentuk karena nomor presensi yang berdekatan tetapi luar biasanya adalah kelompok ini merupakan salah satu kelompok ter-OP dan menyenangkan yang pernah aku punya wkwkwk. The meaning of OP di sini adalah masing-masing dari kami merupakan orang yang pace mengerjakan tugasnya itu tergolong cepat dengan kelebihan kami masing-masing. Dan yang aku suka dari kelompok ini adalah kelompok ini sangat enak untuk diajak diskusi atas berbagai tugas yang kami terima. 

Kelompok yang menempuh perjalanan tugas mata kuliah Analisis Laporan Keuangan (ALK) , Business Analysis & Valuation (BAV), dan Risk Management. Merekalah 5 kepala dengan berbagai makna dan perspektif yang mereka bawa.

(ini Lele)

Lele. Nama aslinya adalah Cassandra, tetapi aku selalu memanggilnya dengan panggilan Lele karena nama belakangnya wkwkwk. Lele merupakan salah satu orang yang sangat-sangat aku kagumi di kelas dari berbagai aspek. She's smart, kind, playful, dilligent, pokoknya segala hal baik di diri Lele itu sangat luar biasa. Lele merupakan pribadi yang sangat enak untuk diajak diskusi karena ia selalu menyuarakan apa yang ia ingin katakan dan terbuka dengan segala masukan. Bukan hanya itu, sejatinya Lele ini adalah komti kelasku di Cawu 4 sekaligus Ketua MP (organisasi katolik PPA/PPBP/PPTI) di periodenya. Jadi, sejujurnya kemampuan dan kharisma yang dimiliki Lele memang tidak main main!


(ini Iped)

Iped. Jika kalian membaca pada lembar-lembar sebelumnya, pasti kalian juga tidak asing dengan nama Depi. Ya, koor kurikulumku di Cawu 4, Devi yang aku panggil Iped. Iped merupakan anggota Rhodesis paling muda karena ia lahir di 2005. Di luar usianya yang terbilang muda, Iped sangat luar biasa karena memiliki pengetahuan dan kecerdasan alamiah yang benar-benar di luar nalar. Ia memiliki kebiasaan untuk belajar H-1 ujian tetapi tetap dapat menghasilkan nilai yang memuaskan. Iped juga memiliki ketelitian yang sangat baik dalam berbagai hal dan karena itulah aku sangat-sangat menyukai cara kerjanya dalam mengerjakan sesuatu, detail dan akurat. Aku bisa katakan bahwa, she's such a wonderful person!

(ini Rora)
     
Rora. Lagi-lagi pasti kalian tidak asing dengan nama ini hehehe. Seperti yang telah aku katakan di lembar sebelumnya, Rora merupakan teman lariku. Ada kala dimana hampir setiap hari aku berlari sore bersama Rora di Sentul. Secara personal, aku merasa memilki banyak kemiripan dengannya, salah satunya adalah tentang emosional. Rora merupakan orang yang sangat loyal, baik, badass, galak (kalo kata seseorang hehehe), dan asik di setiap berbagai kesempatan. Rora jugalah yang selalu berupaya memberikan vibrasi positif kepada kelompok kami di kala setiap kami diberi tugas. Intinya, Rora adalah satu rekan terdekatku dalam berbagai kesempatan. Entah itu dalam hal kelompok atau tugas, maupun organisasi kelas.

(ini Kasa)

Kasa. Sejujurnya aku sudah lelah menyebutkan nama ini hampir di setiap lembar yang aku tulis. Namun, bagaimanapun juga Kasa memang bagian dari kelompok yang aku ceritakan disini. Sedari awal, aku sangat sadar bahwa Kasa merupakan orang yang sangat sangat cepat jika berbicara tentang penyelesaian tugas. Aku memang memandang Kasa sebagai seseorang yang sangat rajin dan memiliki time management yang cukup baik. Terlepas dari itu semua, sebagai teman pertamaku di program ini dan rekanku di banyak tugas kelompok yang pernah aku dapat, Kasa sangatlah luar biasa.

bersama Bu Martha

Intinya, kelompok ini merupakan kelompok yang memiliki pace pengerjaan tugas yang sangat luar biasa cepat. Aku benar-benar mengapresiasi segala kerja keras dan perjuangan kami hingga di tugas yang paling akhir. Sejujurnya, setiap aku memperoleh tugas yang berkaitan dengan kelompok ini, aku selalu yakin bahwa semuanya akan berjalan dengan sangat baik dan memperoleh hasil yang memuaskan.  Keyakinan itu timbul karena mereka semua.

Untuk teman-temanku di kelompok DUDI, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih atas kerja samanya dan berbagai keceriaan di sela penugasan yang pernah kita lalui bersama. Aku tidak pernah merasa sebersyukur ini karena memiliki nomor presensi 7 di kelas wkwkwk.  Cheers for the memories we made!
 

SAYONARA RTB & BLI

Sekitar 2 tahun aku menjalani rutinitas yang sama di setiap harinya. Bertemu dengan orang-orang yang sama. Lingkungan yang sama. Pilihan makanan yang sama pula. Meskipun begitu, perjalanan panjangku selama program itu diisi dengan banyak sekali cerita yang memiliki warna dan tokoh yang berbeda. Jika aku ingin meng-hiperbola-kan maka kata-kata ini yang akan terucap:

Berjuta cerita indah di dunia itu tidak sebanding dengan indahnya cerita kita bersama

Kesannya berlebihan tetapi sejatinya memang begitu adanya. Banyak sekali cerita yang bisa aku ceritakan tentang programku, tentang teman-temanku, dan tentang percintaanku (gak gak gak ini offside wkwkwk). Semua terjadi di tempat dan lingkungan yang sama, RTB dan BLI.

Rumah Talenta BCA (RTB) akan selalu menjadi rumah ternyaman dan tak tergantikan. Tempat yang menjadi saksi dari berbagai bentuk perjuangan yang aku tempuh dalam program beasiswa BCA. Aku tidak bisa mengekspektasikan tempat yang jauh lebih baik dan lebih nyaman dari RTB. RTB memiliki tempat yang spesial dan tidak tergantikan di hatiku. Begitupun juga dengan BCA Learning Institute (BLI) yang akan selalu menjadi tempat belajar favoritku. Fasilitas luar biasa dan sangat mumpuni dalam hal pembelajaran dalam program yang diselenggarakan.  Terlebih, makanan-makanan BLI yang memang tidak ada tandingannya. Definisi mewah dan enak!
  
Aku akan sangat merindukan RTB & BLI, for sure. Itulah pikirku ketika waktuku untuk keluar dari RTB semakin dekat.

Dan ya, ternyata itu benar. Saat aku mengetik ini, aku sangat merindukan RTB & BLI. Bukan hanya perkara tempat, tetapi juga momen-momennya. Aku merindukan perasaan-perasaan yang timbul atas berbagai kegembiraan yang hadir disana.

Di setiap sudut tempat yang ditinggalkan, tersisa cerita yang akan senantiasa hidup sebagai sebuah kenangan.

Pada hari terakhir aku di RTBpun, aku sudah merasakan kesedihan yang mendalam. Bagaimana caranya aku meninggalkan segala rutinitasku di sana dan melangkah ke sesuatu yang asing dan tidak pernah aku ekspektasikan sebelumnya?

And I hope I never lose you, hope it never ends
I'd never walk Cornelia Street again
That's the kind of heartbreak time could never mend
I'd never walk Cornelia Street again


PENGUMUMAN OJT

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa setelah Cawu 6 programku berakhir maka setelahnya kami akan dihadapkan dengan perihal yang lebih nyata tentang dunia kerja, yaitu OJT (On-the-Job Training).

Sedikit kembali ke masa-masa pengumuman OJT di akhir Cawu 6 kala itu, teman-temanku mengatakan bahwa rasanya mendebarkan. Tetapi, sejujurnya tidak denganku. Aku tidak tahu mengapa bahwa kala itu aku tidak merasa debaran seperti yang dirasakan oleh teman-temanku. Mungkin hal itu disebabkan karena pada saat detik-detik pengumuman tempat OJT, kami semua sedang terfokus untuk mempersiapkan tes TOEFL yang akan kami ikuti di esok harinya.

Aku gugup tetapi rasanya aku lebih gugup tentang TOEFL Test di esok hari pada kala itu. Kelasku yang sedang terpencar di berbagai sudut asrama tersebut mulai ramai karena kemunculan Wulan selaku  komti kelas yang memberikan sedikit spoiler bahwa pengumuman penempatan OJT akan dibagikan sebentar lagi.


Beberapa lama kemudian, akhirnya Wulan mengirimkan suatu file keramat yang berisikan penempatan OJT kami. Suasananya langsung berubah... Ricuh. Terdengar semua teriakan dari berbagai sudut asrama yang bisa kupastikan berasal dari teman-teman kelasku. Tetapi ya, semuanya berteriak tidak terkecuali dengan diriku dan kelompok inggrisku di kala itu. Aku melihat dengan jelas namaku di sana.


Aku mendapatkan tempat yang aku mau sebagaimana yang aku katakan kepada Pak Arief selaku PIC-ku kala itu. SKMR/ MRK (Risk Management Division). 

Sejujurnya, aku memang menginginkan divisi tersebut dari Cawu 1. Hal tersebut dikarenakan aku sempat mengikuti webinar tentang PPA/PPTI BCA dan ada salah satu narasumbernya berasal dari divisi itu. Akupun mencari tahu tentang divisi itu dan akhirnya mulai tertarik untuk menggali lebih dalam. Pada akhirnya, aku membulatkan tekad untuk memilih Risk Management sebagai pengajuan penempatan kerjaku pada form penempatan kerja dan ketika ku menjalani sesi interview bersama PIC (meski itupun belum tentu dikabulkan karena tergantung kebutuhan perusahaan wkwkwk).

coret coretan seminar PPA/PPTI-ku dulu 

OJT?! SKMR?! ORM?!

Operational Risk Management

Benar-benar tidak terasa bahwa pada akhirnya aku benar-benar terjun dalam dunia pekerjaan yang sesungguhnya di BCA (meskipun hanya magang wkwkwk). Beberapa minggu sebelum OJT dimulai, aku dan beberapa temanku yang penempatan OJT-nya di Menara BCA berencana untuk mencari tempat kos di sana. Dalam hal ini, aku ingin mengapresiasi Ci Sindi yang sebesar-besarnya karena ia membantuku cukup banyak. Ia memberikan berbagai referensi kos an yang bisa aku hubungi. Singkatnya, akhirnya aku mendapatkan tempat kos yang menurutku cukup nyaman meskipun terbilang cukup mahal  :)

Ketika proses OJT-ku dimulai, aku merasa sangat senang dan bersyukur. Aku bertemu dengan banyak orang-orang hebat dan lingkungan sosial yang sangat positif di ORM. Bukan hanya di Biro-ku, tetapi menurutku di semua bagiannya benar-benar membuatku nyaman. Apalagi, satu fakta yang baru aku ketahui ketika aku masuk ke biroku itu adalah ternyata sekitar 54,5% anggota dari biroku itu adalah lulusan PPA. Tak terkecuali, Adviser biroku di ORM A yang merupakan lulusan PPA angkatan 3.

Intinya, aku berterima kasih banyak kepada seluruh pihak yang terlibat dalam ceritaku di sana. Seperti Ko Harry selaku adviser (kepala biro) ORM A yang benar-benar sangat insightful dan seru. Beliau adalah role model yang benar-benar menginspirasiku meskipun dalam waktu yang cukup singkat. Sebagai salah seorang yang terbilang memiliki jabatan yang cukup tinggi, beliau sangatlah humble dan benar-benar inspiratif. Beliau juga pernah memberikan sebuah insight positif yang tidak akan pernah aku lupakan tentang permasalahan value diri.

Ko Harry mengatakan bahwa:
"Dimanapun kita ditempatkan dalam pekerjaan, memiliki value itu adalah suatu keharusan. Bukan hanya tentang bekerja dan memperoleh gaji yang pantas, tetapi tentang bekerja dengan memberikan makna bagi diri sendiri dan orang sekitar."

Beliau benar. Dan aku juga meyakini hal yang sama dengan beliau. Pada saat itu, aku belum tahu dimana aku akan ditempatkan nanti. Namun terlepas dari itu semua, aku menerima segala keputusan BCA. Dimanapun aku ditempatkan nanti, aku meyakini sepenuh hati bahwa aku akan tetap berkembang dan memanfaatkan segala peluang yang aku miliki. Aku akan senantiasa berpegang teguh dengan apa yang aku yakini dan value yang aku punya untuk terus tumbuh dan memperbaiki diri.

Karena pada akhirnya, sebagaimana apa yang selalu aku yakini bahwa Tuhan tidak akan memisahkan sesuatu yang baik, kecuali digantikan dengan yang lebih baik.


Selain Ko Harry, sejujurnya semua orang yang ada di dalam biroku itu benar-benar sangat ramah, dan seru. Terlebih, mereka kerap kali membantuku di berbagai hal. Aku berterimakasih kepada Ci Cecil dan Ci Sherly yang senantiasa membimbing dan membantuku dalam pelaksanaan tugas pertamaku yaitu pembuatan Working Paper User Acceptance Test pertamaku (bangga banyak wkwkw). Aku juga ingin berterimakasih kepada Kak Putra yang telah menolong dan menemaniku di berbagai kesempatan selama aku magang di ORM A. Begitujuga dengan Ci Elvina yang sangat ramah dan enak untuk diajak membicarakan berbagai hal.  Selain itu, aku juga berterima kasih banyak kepada Ci Pani yang sangat asyik dan benar-benar sangat supportive dalam membimbingku ketika aku melaksanakan penugasan OJT terakhirku. Aku juga ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasihku kepada Ko Ivan yang telah mengajari dan memberikan banyak perspektif baru untuk diriku (apalagi terkait kopi hahaha). Terima kasih juga kepada Kak Tiara, Ci Thia, Kak Risa, Ci Reny, dan Kak Echa yang juga turut mewarnai hari-hari OJT ku dari awal sampai selesai. Menurutku, masing-masing dari mereka itu benar-benar luar biasa dan memberikanku banyak insight positif dari berbagai sisi. 

ORM A ketika hari ulang tahunku hehehe

Melalui tulisan ini, aku juga ingin berterima kasih kepada orang-orang yang telah mengisi hari-hariku selama OJT. Tulisan ini juga diperuntukan bagi Esther, Chika, & Widi. Cukup sedih karena kelasku dan kelas mereka memiliki waktu OJT yang berbeda sehingga kami hanya bekerja bersama selama 3 minggu saja. 

EstherSebagai rekan yang sama-sama menjalani kehidupan OJT di ORM A, aku sangat beruntung bahwa ada Esther di akhir-akhir minggu OJT-ku. Aku sangat nyaman untuk berbincang terkait banyak hal dengan Esther. Menurutku, Esther memiliki perspektif lain yang sangat bisa ku terima ketika kita mendiskusikan banyak hal. She's amazing and i knew it from the start! 

Chika.  She is just such a sweet person with a funny personality. Rasanya, hampir setiap hari aku tertawa karena tingkahnya yang aneh. Mungkin baru sebentar aku mengenal Chika, tetapi yang aku ketahui adalah ia merupakan orang yang sangat ramah & cheerful. Aku sangat berterima kasih kepada Chika atas segala energi positif yang ia selalu bawa dan menjadikan lingkungannya pun turut bervibrasi positif

Widi. Dari hati yang paling dalam, aku bisa mengatakan secara jelas bahwa Widi merupakan orang yang sangat berkharisma. She's smart dan sangat adaptif. Aku bisa melihat bahwa dia sangat memiliki value dan komitmen tinggi atas dirinya. Widi juga merupakan orang yang ramah dan lucu (tanpa di sangka sangka wkwkwk aneh kecil). Overall, she's brilliant!

Terlepas dari waktu yang singkat tersebut, aku tetap merasa senang dan bersyukur karena kehadiran mereka di akhir-akhir OJT-ku. Terima kasih Chika, Esther, & Widi! It was fun for working & spending time together with all of you guys

Nah, saatnya aku juga mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada dua orang temanku yang selalu ada untukku selama proses magang berlangsung. Melalui berbagai lika liku kehidupan OJT di lantai 35 bersama-sama dari awal hingga akhir. Mereka Jinny & Iik.


Iik. What can i say about her? Menurutku Iik sangat hebat dan berkembang pesat selama proses magang berlangsung. Dengan segala tugas-tugas sulit yang diterimanya (yg bahkan penugasannya itu di luar bidang yang kita pelajari di PPBP wkwkwk), Iik dapat menyelesaikannya dengan sangat baik. You grow in many aspect Ik and i'm so proud of you!  Aku sangat sadar bahwa tidak mudah untuk mempelajari sesuatu yang baru dalam waktu yang singkat. Oleh karenanya, aku sangat bangga dan mengapresiasi kerja keras yang telah Iik lakukan semasa itu.

Jinny. Ini sih sebetulnya tidak perlu aku jelaskan lagi. Jinny merupakan sosok yang selalu disampingku selama magang (bahkan secara harfiah juga wkwkwk dia duduk di sampingku). Tanpa Jinny, aku rasa OJT-ku di sana akan kehilangan warnanya. Menurutku, Jinny sangat hebat dalam beberapa hal yang tidak pernah aku sangka. Salah satunya adalah terkait Marketing. Wah, Jinny sangat ahli dalam menjual dan aku sangat terpukau karena ia juga menyukainya dengan sepenuh hati. Intinya, Jinny keren pol dan memang berbakat jualan si! (ayo jualan nasi bakar lagi hahaha).

Sebenarnya banyak sekali cerita yang ingin aku ceritakan tentang OJT-ku di ORM A. Aku belajar banyak hal disini. Terlebih, banyak sekali hal-hal baik yang aku terima di sini seperti kejutan pada saat aku ulang tahun, berbagai ilmu baru tentang kopi (ini dari ko Ivan wkwkwk), berbagai cemilan, berbagai candaan, dan masih banyak lagi. I could not be more grateful! Intinya, aku sangat bersyukur bisa OJT di Operational Risk Management A. Meski akupun tidak tahu bagaimana cara semesta membuka jalanku ke depannya, aku berdoa dan berharap yang terbaik untuk diriku ke depannya. 

Untuk diriku di masa kini, esok, lusa, dan seterusnya.
Thank you Operational Risk Management!
It was an honor to meet many great people with such a big heart

BONCANG GENGS

Hampir saja aku kelewatan sesuatu yang terlalu berharga jika tidak aku ceritakan. Ini tentang teman-teman seper-GI-an ku, alias Boncang Gengs. Nama grup line itu diberikan karena kami tinggal di kos yang berdekatan, satu daerah di Jakarta Pusat yang dikenal dengan nama Kebon Kacang. 

Boncang Gengs menemani keseharianku selama aku OJT di GI karena hampir setiap malam kami makan bersama di Kos Tasya dengan masakan Mamanya Tasya yang sangat luar biasa enak. Tanpa mama Tasya, rasanya aku akan kekurangan gizi selama OJT di sana hahaha.

Intinya, Boncang Gengs memiliki ruang spesial tersendiri di hatiku karena mereka meninggalkan banyak kenangan baik dan kebersamaan yang luar biasa. Siapa lagi yang memberikan aku birthday surprise ketika aku OJT di GI (selain ORM A ya wkwk)? Aku sangat bersyukur karena memiliki mereka di masa-masa aku OJT.,
 
Aku tidak bisa berkata banyak tentang mereka kecuali begitu luar biasanya kehadiran mereka untukku.

Tasya, Resta, Friska, Regina, dan Tante (Mama Tasya). Aku sangat beterima kasih atas segala kebaikan dan kenangan baik atas cerita OJT kita bersama. Mungkin masing-masing dari kita memperoleh penempatan yang berbeda satu sama lain, tetapi aku berdoa yang terbaik untuk semuanya. Aku yakin bahwa kami semua akan sukses di jalan kami masing-masing dan aku berharap kami semua bisa kembali berkumpul kembali di suatu saat nanti dalam keadaan dan value diri yang jauh lebih baik lagi.

REBAHAN (REgina & BAgas ultaH party barengAN)


Regina bday


di Photobooth GI pas natal hehehe

CLOSING PROGRAM 

Aku tidak tahu pasti bagaimana aku harus bereaksi ketika aku diberitahukan bahwa Closing Program kelasku itu akan diadakan pada bulan Januari 2024. Sudah sangat dekat. 

Entahlah. Ada kegembiraan yang memusat pada hatiku ketika aku mendengar kabar tersebut meskipun di sisi lain ada sebuah perasaan yang menahan hatiku agar tidak merasa terlalu senang. 

2,5 tahun bukanlah waktu yang pendek bagi setiap dari kami yang berjuang di setiap harinya untuk menyelesaikan program ini dengan baik secara bersama-sama. Rutinitas yang berulang dengan cerita yang berbeda di setiap harinya itu masih terasa hangat dalam ingatan. Oleh karena itu, ketika aku mengetahui bahwa akan ada perpisahan dengan mereka, hatiku rasanya tergerak dan berkata "kamu belum siap Gas untuk melepas mereka semua."

Bagaimanapun juga, setiap perasaan yang terpendam dalam hatiku bersatu padu dan membentuk intensi untuk menciptakan kenangan baik di acara Closing Program-ku nanti. Terlebih, aku akan menjadi MC kembali bersama Ella.


Pada akhirnya, acara tersebut berjalan dengan sangat lancar. Meskipun terasa sangat singkat karena hanya berdurasi 2 jam, tetapi banyak sekali perjuangan dari teman-teman kelasku untuk mempersiapkan acara itu. Banyak sekali kenangan yang terangkum di Closing Event tersebut karena terdapat video-video kilas balik perjalanan yang telah kami lalui bersama. Berempat puluh lima. I could not be more grateful karena telah diberikan kesempatan untuk menjadi bagian dari kelas yang sangat hebat. Dengan bangga, aku menyatakan bahwa i'm totally proud to be part of Rhodesis and always be. Empat puluh lima raga yang telah tumbuh dan mekar sempurna selayaknya bunga mawar. 


Selain itu, ada hal lain yang sangat aku syukuri dan mungkin diriku di Cawu 1 tidak akan pernah menyangka hal ini bisa aku capai. Ya, aku menjadi salah satu dari 5 Best Graduate dari kelasku. ISN'T IT CRAZY?! Munafik jika aku bilang aku tidak ingin berada di posisi yang telah aku capai sekarang karena menjadi Best Graduate merupakan sebuah kebanggaan tersendiri untukku. Hanya saja, siapa sangka bahwa aku benar-benar bisa mencapai titik yang aku rasa sangat sulit untuk ku raih itu? Terlebih, kelasku dipenuhi dengan orang-orang yang sangat hebat dan memiliki keahlian yang berbeda satu sama lain. Aku rasa, aku beruntung. Hanya saja, aku ingin menggarisbawahi bahwa keberuntungan yang aku peroleh ini juga merupakan hasil dari berbagai perjuangan yang aku tempuh sampai di titik ini. Aku bersyukur karena setiap perjuanganku di sini bisa memiliki makna yang akan terus mengingatkanku bahwa aku harus senantiasa berjuang lebih keras lagi dari sekarang. Hal ini juga pastinya karena orang-orang baik di sekelilingku yang selalu memotivasiku untuk bertahan dan berkembang di program ini bersama setiap dari mereka. 


Banyak malam yang aku habiskan untuk belajar dan berjuang bersama teman-temanku yang lain. Banyak suka, duka, tangis, tawa, pelajaran, pengalaman, dan berbagai perasaan yang aku temui di perjalanan ini. Sebuah perjuangan untuk memenuhi janjiku di awal blog ini kutulis, yaitu untuk berjuang lebih keras agar tidak mengecewakan siapapun yang telah memberikanku kesempatan dan membantuku untuk menjadi salah satu rangkaian cerita luar biasa yang dimiliki program ini.

Aku ingat sekali bahwa aku pernah merasa sangat kecil di hadapan dunia. Pernah merasa tidak mampu dan tidak pantas untuk berada di sini. Kepalaku pernah diisi dengan berbagai ketakutan atas kegagalan dan kekecewaan atas setiap hal yang aku perjuangkan. Sering juga aku merasa sendirian dan kebingungan untuk menceritakan segala keluh yang ku rasakan. Jika kalian membaca setiap bagian di blog ini, kalian akan menyadari bahwa banyak sekali sisi rapuhku yang tertuang di blog ini. Hal itu karena blog ini merupakan salah satu hal berharga yang aku miliki sekarang dan memang aku butuhkan untuk menuangkan segala bentuk dari perasaanku. Namun di luar itu semua, satu hal yang pasti tentang diriku... aku tidak pernah dan tidak akan berhenti berjalan.

studocu outbond version

Aku punya tujuan yang ingin aku capai dan itu lebih dari sekedar mendapatkan nilai akademik yang baik. Aku ingin tumbuh dan berkembang untuk menggali potensi diri yang ku miliki sehingga dapat membawaku ke pengalaman & perjalanan yang belum pernah ku lalui sebelumnya.

Sekali lagi, aku meyakini sepenuh hati bahwa memang tidak ada batasan bagi orang yang benar-benar ingin bertahan. Aku bangga pada diriku sendiri dan aku harap kalian juga bangga pada diri kalian. 

Siapapun kalian, dimanapun kalian, apapun aktivitas kalian, aku harap kalian tidak pernah berhenti berjuang dan berjalan sampai tujuan.

Jatuh untuk tumbuh
Sakit untuk bangkit

UNTIL THE VERY END, ALWAYS.


Wah wah wah, tidak terasa bahwa akhirnya aku telah menulis cukup banyak di blog ini. Jika aku ingat kembali ketika kali pertama aku menulis dan meng-upload blog pertama tentang pengalaman seleksi PPA/PPBP/PPTI BCA, itu merupakan keisenganku belaka. Namun, aku tidak menyadari bahwa tulisan pertamaku itu membantu banyak orang. Akhir-akhir ini aku baru mengetahui bahwa ternyata banyak teman-teman seangkatanku dan adik tingkatku yang merasa terbantu dengan keberadaan blog pertamaku itu. 

25k readers huhuhu

Aku berterima kasih banyak kepada kalian yang telah membaca blog-ku. Senang rasanya bahwa tulisanku di sini dapat bermanfaat bagi orang lain. Aku berharap apapun yang sedang kalian lakukan dapat berjalan dengan sesuai yang kalian inginkan. Aku juga berharap semoga kalian dikelilingi oleh hal baik dimanapun kalian berada.

Ini adalah lembar terakhir tentang kehidupanku selama di Program Pendidikan Bisnis & Perbankan. Keyakinanku tentang program ini ternyata benar adanya. Dulu aku meyakini bahwa there is a room for me to improve myself here and it is true. Menurutku, aku tumbuh dengan sangat baik di sini. Banyak sekali pengalaman dan pembelajaran berharga yang kuperoleh selama di sini. Aku bangga dan mengapresiasi sepenuh hati atas kerja keras diri ini yang telah through ups and downs to survive in this program. Aku sangat gembira karena akhirnya aku berhasil menyelesaikan apa yang telah aku mulai di sini dan aku juga tidak sabar menunggu perjalanan tak kalah luar biasa di luar sana yang akan kuceritakan selanjutnya. It feels kinda sad karena lembar cerita programku benar-benar berakhir setelah ini. Meskipun begitu, perjalanan masing-masing dari kita, tidak berhenti di sini. Ingatlah bahwa aku dan kalian itu sama-sama masih perlu berjuang dalam kehidupan yang keras ini. Mencapai berbagai tujuan dan angan yang sedari awal kita gantungkan dengan harapan.

Rhodesian Outbond Era hahaha

Aku sangat sadar bahwa perjalanan atas karirku baru dimulai setelah ini. Oleh karena itu, sebagaimana kalimat yang dulu pernah aku nyatakan, aku akan kembali mengatakan hal yang sama. Aku berjanji pada diriku untuk berupaya lebih keras dari sekarang agar tidak ada siapapun yang aku kecewakan, termasuk diriku sendiri. Aku percaya bahwa aku bisa tumbuh menjadi jauh lebih baik lagi dari sekarang. Berupaya mencoba berbagai hal dan pengalaman baru untuk pengembangan value atas diriku. Dengan segala kekuranganku, aku akan berusaha semampuku. Meskipun terkadang aku merasa kecil di hadapan dunia dengan kepala yang diisi berbagai hal negatif dan hati yang memiliki perasaan tidak beraturan.

Sekali lagi, aku berterima kasih kepada  teman-teman dan pihak-pihak yang telah hadir dalam cerita ku di sini. Tanpa kehadiran masing-masing dari mereka, kurasa ceritaku di sini tidak akan bewarna. Selain itu, aku juga meminta maaf atas segala kesalahan penulisan atau penafsiran yang aku tuangkan di sini karena apa yang aku tulis di sini itu murni dari apa yang aku rasakan dan aku ketahui (karena saya juga mahluk yg tidak sempurna huhuhu)

amigos with bu Lenny

Selamat berjuang teman-teman! Don't be too hard on yourself and keep doing all of your good work! Kalian harus meyakini atas kemampuan yang kalian miliki. Kalian sudah bertahan sejauh ini pastinya bukan kebetulan kan? One thing for sure, menurutku itu semua berkat kemampuan dan usaha kalian. Aku percaya kalian bisa melalui semua tantangan kehidupan  di depan dengan sangat baik. Aku harap kalian tidak melupakan segala kalimat dan harapanku di sini yang kutujukan untuk kalian.

I have done my parts in this program and it's your turn to create a new part of your journey that I want to hear!

Tentang cerita yang akan selalu diceritakan
Tentang bagaimana semesta menghadirkan berbagai warna untuk memberikan makna
Kebaikan akan datang ketika kita telah sepenuhnya berjuang
Untuk tumbuh dan menjadi lebih tangguh

Tidak ada mimpi dan harapan yang terlalu tinggi
Karena semesta selalu punya jalan dan caranya sendiri
Dengan segala kerendahan hati,
Berjalanlah menuju tujuan dan angan yang setiap dari kita gantungkan

Siapkah kalian untuk mengukir berbagai cerita luar biasa yang kalian punya?
Karena aku sendiri tidak sabar untuk mendengarkan cerita atas perjalanan hebat yang ditempuh oleh setiap dari kalian jika ada kesempatan


EPILOG

Ada seseorang yang pernah berkata bahwa ia akan berupaya untuk tetap berjalan melalui segala keluhan dan perasaan. Orang itu juga pernah bermimpi bahwa suatu hari ia akan menjadi jauh lebih baik lagi. Tentang diri, persahabatan, dan juga perasaan.

Ia belajar bahwa ternyata banyak sekali ‘tentang’ yang tidak bisa ditentang.

Tapi.. henti bukan jalan pasti yang harus jadi opsi. Ia perlahan sadar bahwa betapa beruntung dan hebatnya diri karena telah berjalan sejauh ini. Bertemu banyak perasaan yang selalu ia tolak dengan alasan “kamu tidak pantas merasakan ketulusan” atau “tidak ada tempat untuk kamu merasa teristimewakan.”

Dia memang tidak istimewa. Bahkan di pikirannya.

Meskipun begitu, aku harap dia tidak pernah berhenti mencari tempatnya di dunia. Aku harap ia menemukan hal-hal yang membuat ia merasa diterima seutuhnya. Bukan perkara siapa yang perlu ia pedulikan atau apa yang perlu ia pertahankan.

Karena sejatinya, perjalanan yang ia tempuh sudah cukup dipenuhi dengan upayanya untuk membahagiakan semua orang. Namun tidak dengan dirinya. 

Ya, 'dirinya' yang akhirnya bisa kuakui secara penuh sebagai bagian dari diriku sendiri saat ini.

You know it is never a goodbye, but it is a see you soon.
See you in another chance guys!

with love,
 four5second



Rhodesian

Studocu (- Vania)


Amigos


RHOJT tim GI


english club


sahabat maikel


with klowor (vito, vania, yesa, valen / PPBP 4)

Komentar

Postingan Populer