LEMBAR KELIMA: IS THE WORLD TOO HARD OR AM I TOO SOFT?

Ola ola! Kembali lagi bersama aku di sini dengan berbagai cerita terkait perjalananku di Program Pendidikan Bisnis & Perbankan BCA. 

Sejujurnya, aku tidak menyangka bahwa aku akan melanjutkan cerita-ceritaku di sini. Apalagi, fyi, aku mengetik ini ditengah ke-hectic-an Cawu 6 yang dipenuhi oleh tugas dan ujian. Tapi... aku masih ingin mengabadikan segala kenangan yang kumiliki dalam kata yang ku tulis di sini. 

Ini adalah lembar kelimaku. Tentang perjuanganku untuk bertahan dalam segala tekanan. Pergulatan dalam kepala, hati, dan diri. Aku rasa, aku hampir kehilangan diriku di lembar ini.

Jadi, inilah lembar kelimaku di Program Pendidikan Bisnis & Perbankan BCA (PPBP BCA) yang membentuk kekuatan diriku untuk berdiri sampai di titik saat ini. Selamat membaca!

*Sebelum masuk ke lembar ini, jangan lupa untuk tonton MV lagu kelasku ya! hehehe



LEMBAR KELIMA

Jika aku pernah bilang bahwa Cawu 1 is a hell for me, maka di sini aku akan berkata bahwa i made a hell for myself in this Cawu. Mungkin bukan sepenuhnya salahku, tetapi aku rasa, tantangan terbesar yang aku rasakan itu berasal dari diriku sendiri. Segala pemikiran negatif yang tiba-tiba bersarang di kepala, begitu juga dengan keadaan yang memaksaku untuk terus berjalan sekalipun untuk menyakiti diriku sendiri. Ya, mungkin karena aku adalah seorang Overthinker.

Aku kira Cawu 5 akan bersikap ramah pada diriku. Namun, ternyata tidak sama sekali. 

Tanpa intensiku sama sekali di awal, aku akhirnya terlibat dalam salah satu kepanitiaan acara besar bagi programku yang melibatkan seluruh angkatan, yaitu Outing 2023. Pada saat itu, Amanda selaku Ketua Outing 2023, memilihku untuk menjadi Koordinator Divisi Publikasi & Dokumentasi. Sejujur-jujurnya... aku tidak menyangka sama sekali. Perkiraanku adalah aku akan dipilih menjadi sekretaris berdasarkan pengalamanku sebelumnya. Meskipun akupun memiliki pengalaman di bidang Pubdok, tetapi aku tidak sepercaya diri itu untuk menjadi seorang Koordinator di Divisi yang terbilang krusial tersebut. Penawaran itu sebenarnya menggantungkan pertanyaan yang sangat besar untuk diriku kala itu

"Haruskah aku mencobanya? Apakah aku bisa? Apakah aku sanggup? Apakah aku cukup berkompeten?"

Hingga pada akhirnya aku mengambil risiko untuk mencoba pemikiran "Ok, mungkin ini saatnya aku mengembangkan diri melalui kesempatan ini." 

Apakah aku menyesali keputusanku saat itu sekarang? Tidak sama sekali.

Aku benar-benar belajar banyak hal melalui kepengurusan Pubdok Outing yang belum pernah ku dapatkan dari pengalaman-pengalamanku sebelumnya. Meskipun, dalam perjalanannya aku sangat terbebani dengan segala ekspektasi yang sebenarnya aku buat sendiri.  Tapi, beruntungnya aku memiliki tim yang sangat luar biasa berkompeten dan seru untuk diajak bekerja sama. Aku merasa bahwa pengalaman pertamaku menjadi Koor Divisi Pubdok itu sangat sulit dan berat, tetapi at least hal itu diminimalisir karena keberadaan mereka. Julia, Diana, Feo, & Jasong.

Jika kalian membaca lembar ini, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih banyak.

PUBDOK OUTING

Huft. Itu adalah reaksiku jika aku mengingat kembali berbagai hal yang aku jalani selama aku mempersiapkan acara OUTING 2023. Aku adalah orang yang cukup perfeksionis dan mungkin karena itulah aku mati-matian merancang segala kerangka kerja divisiku selama beberapa bulan ke depan. Bahkan, sewaktu itu aku benar-benar berupaya mencari referensi dan kiat dari teman-temanku yang sudah pernah memiliki pengalaman di perpubdokan ini sebagai dasar keputusanku. Dalam perjalanan divisiku dari awal persiapan, hari H, sampai dengan setelahnya itu sejujurnya melalui berbagai permasalahan dan konflik. Namun, lagi-lagi semesta memang punya caranya sendiri dalam memberiku pembelajaran berharga yang tidak akan pernah aku lupakan. Setidaknya aku berpikir seperti itu.

Aku belajar banyak hal tentang aplikasi baru terkait desain, aku juga belajar untuk senantiasa tanggap dalam merespon segala permasalahan, dan yang terpenting adalah aku benar-benar belajar untuk memanajemen waktu yang aku punya sebaik mungkin antara organisasi yang aku ikuti dan tanggung jawabku sebagai mahasiswa dalam Program Beasiswa BCA ini. Dan ya, akhirnya aku melaluinya dengan cukup baik. Terlepas dari segala kekurangan dan kekecewaan yang terjadi, aku bangga pada divisiku. I'm so grateful!



Julia. Pribadi pembangkit suasana baik dalam segala kesempatan, bahkan di masa-masa terberat sekalipun. Pada masa itu, Julia lah yang selalu berusaha membantuku untuk senantiasa menopang segalanya agar berjalan dengan semestinya. Dia sangat-sangat kreatif, ril men. Selepas aku berorganisasi bersamanya, aku belajar banyak hal. Thank you jul!

Feo. Siapakah orang yang paling loyal yang pernah ku kenal? Mungkin  Feo akan menjadi salah satu nama yang aku sebut pertama kali. She's one of the kindest. Feo benar-benar sangat baik dan ramah. Bukan hanya itu, she has skill that i really admired. Jika kamu baca ini, sejujurnya aku tidak bisa berpikir jika Pubdok Outing itu tidak memiliki Feo di dalamnya

Jasong. This bro is genius, skillful, & talented. Di antara kami semua, aku rasa Jasong merupakan orang yang paling memiliki pengalaman di bidang pubdok. Dan semua itu terefleksikan dari kinerjanya selama mengedit berbagai hal bersama di Outing. Song, lu keren mampus si!

Diana. Sejujurnya aku sangat bersyukur sekali bahwa aku memiliki adik tingkat yang sangat berbakat dalam divisi Pubdokku. Diana benar-benar anak ajaib dengan segala kemampuan desain dan gambarnya. Dia sangat-sangat bisa diandalkan dan tentu sajaaa aku bisa melihat bahwa ia akan berkembang jauh lebih baik lagi setelah ini (fyi sekarang Diana jadi koor CC natal yang keren pol, could not be prouder!)

Dan ya, kami berlima menyebut diri kami sebagai PUTING (Pubdok Outing). Terdengar mesum dan absurd memang. Tapi, nyatanya keabsurdan itulah yang menyatukan kami berlima dalam divisi yang sangat hectic ini.

*Berikut ku kasih gambaran beberapa hasil desain feeds dan baju yang telah kami buat:









Dalam perjalanan kepanitiaanpun, aku tidak pernah sendirian dalam menjalani segala tugas dan tanggung jawabku. Sejujurnya banyak sekali bantuan dari teman-teman kelasku yang turut mendukung, memberikan saran, dan ide terkait apa yang harus aku lakukan dalam persiapan OUTING 2023 tersebut. Tak terkecuali, Thea dan Nata. Seperti yang aku bilang di lembar sebelumnya, Thea dan Nata memiliki pengalaman yang cukup kental dengan dunia perdesainan. Oleh karenanya, aku kerap kali bertanya pendapat terkait segala desain yang pernah ku buat kepada mereka. Bahkan, di akhir pekerjaanku dalam divisi Pubdok Outing, aku dibantu oleh Thea dalam menyiapkan template Sertifikat bagi kepengurusan Outing 2023. Thea memberikan saran terkait bagaimana seharusnya sertifikat itu didesain, simpel tapi tetap berestetika. Intinya, i'm so grateful and thankful!


PARTY 2023

Cawu 5 itu memang luar biasa karena memiliki berbagai cerita atas banyaknya kegiatan yang diselenggarakan secara berdekatan. Setelah Outing 2023, muncul Party 2023 yang juga merupakan acara besar dan diketuai oleh temanku, Valdi. Sejujurnya, aku memang sudah sering mendengar terkait acara PARTY yang merupakan acara tahunan wajib bagi PPA/PPTI BCA. Namun, pada saat pandemi, acara tersebut ditiadakan dan akhirnya kembali diselenggarakan pada tahun 2023.

Jadi, bagaimana bisa aku terlibat di PARTY 2023?
Aku sebenarnya tidak menyangka bahwa nasibku ini cukup tragis di kala itu karena sedari awal aku kira aku akan segera terbebas dari berbagai beban di pundakku setelah acara OUTING selesai. Namun, ternyata tak segampang itu.

PARTY merupakan acara tahunan yang berisikan rangkaian perlombaan dari bidang seni dan olahraga antar tim yang terdiri dari berbagai kelas. Pada PARTY 2023 ini, ada 3 tim yang dibentuk oleh panitia yaitu:
  1. Tim Vanguard (PPBP 1, PPTI 11, & PPTI 16)
  2. Tim Techno (PPBP 2, PPTI 13, PPBP 3, & PPTI 15)
  3. Tim Unicrown (PPBP 4, PPTI 12, PPTI 14)
Salah satu perlombaan dalam cabang seni adalah Vocal Group yang berisikan 10 orang. Dan ya, aku menjadi salah satu orang yang tergabung dalam Vocal Group timku, Vanguard. Kami berlatih selama 2 minggu (efektifnya wkwk) untuk menampilkan medley 3 lagu yaitu Anak Sekolah, Cinta, dan Kala Cinta Menggoda. Latihannya cukup berat, tetapi entah mengapa terasa sangat menyenangkan bersama mereka semua.

Selain tergabung dalam Vocal Group, aku juga mendapatkan tawaran dari panitia PARTY 2023 untuk menjadi salah satu MC bersama adik tingkatku yaitu Venska. Awalnya aku mempertimbangkan matang-matang karena aku sadar bahwa jika aku menerima penawaran tersebut maka pasti bebanku juga akan bertambah. Aku juga mempertimbangkan tentang kesanggupanku atas hal tersebut dan pada akhirnya aku menerima penawaran itu. 

Mengapa? Karena menurutku itu adalah kesempatan. Kesempatan yang mungkin tidak akan aku bisa dapatkan lagi jika aku menolaknya kala itu. Menjadi MC untuk acara yang terbilang cukup besar dan bisa dibilang aku juga memperkirakan bahwa mungkin penawaran itu akan jadi penawaran MC ku yang terakhir selama aku menjadi mahasiswa PPBP (meskipun ternyata tidak juga sih wkwkw). Selain itu, aku juga memasukan Valdi dalam pertimbanganku karena bagaimanapun juga ia temanku yang sedang mengupayakan acaranya berjalan semaksimal mungkin. Oleh karenanya, aku juga terdorong untuk membantunya karena aku juga merasa dipercayai olehnya yang memberikan penawaran tersebut kepada diriku. 

Pada akhirnya, seluruh rangkaian acara PARTY 2023 pun berjalan dengan lancar. Aku benar-benar bangga pada Venska yang menyatakan bahwa itu adalah pengalaman pertamanya menjadi MC di acara yang besar. But honestly, she nailed it. Jika kamu baca ini, aku cuman mau bilang kamu keren pol Venska! Bisa dibilang kami berdua cukup berhasil membawakan acara PARTY 2023 dengan membawakan berbagai kegembiraan yang mungkin bisa dibilang cukup berkesan.

Dan inilah bagian yang tidak ku ekspektasikan....

VANGUARD JUARA 1 VOCAL GROUP 

YA. AKU MENANG VOCAL GROUP. 


Maaf capslock tapi sejujurnya aku memang tidak menyangka hal itu terjadi karena persaingan di Vocal Group itu sangat ketat. Terlepas dari itu semua, aku sangat bangga pada Vocal Group Vanguard dengan segala perjuangannya yang akhirnya terbayarkan tuntas. Banyak sekali orang-orang yang menyatakan bahwa penampilan kami pada saat itu memiliki tempat tersendiri di hati para pendengarnya yang membuat kami juga mendapatkan permintaan untuk tampil kembali dalam acara penyambutan tamu kehormatan BCA Learning Institute pada bulan depannya. The unforgettable moment.

INTRHO: INDUKSI WITH RHODESIS

Astaga, ternyata aku hampir melewatkan satu acara yang cukup berkesan di Cawu 5... yaitu Induksi.

Induksi itu merupakan acara yang ditujukan untuk saling memperkenalkan kelas satu sama lain pada program PPA/PPTI/PPBP BCA. Biasanya, sistem induksi itu adalah kelas senior (kakak tingkat) akan mengundang kelas juniornya (adik tingkat) untuk datang ke kelas mereka dan kemudian berkenalan. Simpelnya seperti itu *meskipun implementasinya justru cukup rumit wkwkwk

Vania selaku ketua Induksi bersama Maik selaku wakilnya sepakat untuk menunjukku sebagai Koordinator dari divisi acara induksi tersebut. Sejujurnya statusquo pembentukan kepanitiaan induksi itu jauh sebelum panitia outing terbentuk sehingga aku mengiyakan tawaran Vania karena berpikir tidak ada salahnya aku mencoba untuk kembali menjadi anak acara setelah terakhir kali pada saat Cawu 1 (itupun acara alumni SMA). 

Anggota Divisi acara itu terdiri atas Angie, Jinny, Verlyn, dan Caca. Sekali lagi, aku benar-benar beruntung karena dipersatukan dengan orang-orang yang menurutku memang cocok di bidang ini. Kami semua benar-benar bekerja keras untuk mempersiapkan acara induksi yang kami harap meninggalkan kesan baik bagi kelasku dan juga kelas adik tingkatku. Nama acaranya adalah INTRHO: Induksi with Rhodesis yang memiliki tema fairy.  

Saking kerasnya kerja keras kami, kami mengadakan rapat rutin yang terbilang tidak normal sih yaitu hampir setiap hari wkwkwk. Sebelumnya aku meminta maaf kepada anak-anak acaraku di kala itu...

Hal tersebut dikarenakan banyaknya persiapan yang harus dimatangkan dan berbagai perubahan yang tiba-tiba muncul seperti adanya perubahan waktu yang diperbolehkan, regulasi yang melarang adanya souvenir, dll. Intinya, kepanitiaan ini terasa sangat dinamis karena adanya berbagai adaptasi kebijakan yang diberlakukan oleh pihak DPP itu sendiri.

Meskipun begitu, lagi dan lagi, acara induksi ini berhasil dilaksanakan dengan baik. Mungkin terdapat berbagai kekurangan pada kelas-kelas awal. Namun, kepanitiaanku berhasil mengevaluasinya dengan baik dan membuat acara INTRHO dinilai sangat berkesan untuk sebagian besar pesertanya.


AKHIR CAWU 5

Akhir Cawu 5 memberikan ku nafas lega pada akhirnya. Aku merasa akhirnya segala beban yang aku tanggung selama beberapa bulan itu terangkat. Satu hal yang aku sadari setelah Cawu 5 itu berakhir adalah ternyata aku setangguh itu. Aku tidak bohong ketika aku mengatakan bahwa apa yang aku jalani pada Cawu 5 itu terasa sangat berat untukku dan terkadang membuat diriku kecil. Bahkan sempat beberapa kali aku mempertanyakan diriku tentang berbagai hal seperti...
"Apakah aku benar-benar pantas untuk jadi koor?"

"Apa aku benar-benar sanggup untuk jadi MC acara besar?"

"Apa aku bisa tetap bertahan di PPBP dengan segala tekanan ini?"

"Apa sedari awal aku mengambil keputusan yang salah?"

Semua pertanyaan itu membentuk pemikiran negatif atas ketakutan yang bersarang di kepalaku. Semuanya terasa menyedihkan. Aku yang menatap diriku tidak pantas di kala itu adalah salah satu kesalahan terbesarku. Karena aku baru menyadari saat ini bahwa segala beban yang aku pikul dan neraka yang aku jalani di masa itu merupakan konsekuensi dari segala tindakanku sendiri. Neraka yang terbuat dari amarah, pesimisme, dan rasa ketidakmampuan serta ketidakpercayaan pada diriku sendiri. Aku menyesal telah menyiksa diriku selama itu.

Tidak ada satupun keputusan yang aku sesali. Karena pada akhirnya, tidak ada satupun keputusanku yang salah sama sekali. Setiap keputusan yang aku tentukan, membawaku ke berbagai pengalaman yang tidak akan pernah tergantikan.

Melihat apa yang telah aku jalani, aku semakin menghargai diriku atas segala perjuangan untuk sampai berada di titik ini. 

"Kamu hebat bisa bertahan sejauh ini." 

bisikku pada diriku sendiri sembari menepuk kedua pundakku dengan kedua tanganku yang menyilang.  

Intinya, Cawu 5 memberikan banyak pelajaran untuk diriku. Tentang bagaimana aku harus mengapresiasi segala perjuangan yang telah aku lakukan atas segala pilihan yang aku tentukan. Aku juga bertanya-tanya mengapa Cawu ganjil itu selalu terasa sulit. Tapi, saat aku menulis lembar ini, aku merasa sangat bersyukur dan tidak menyesali segala keputusanku saat itu. Karena dengan segala hal yang aku lalui itu membuatku menjadi lebih kuat. 

Bagaimanapun juga, aku berdiri di sini karena pilihanku yang membawa diriku untuk tumbuh menjadi pribadi yang tangguh. Selayaknya janjiku pada saat itu, bahwa aku akan senantiasa berkembang dan berupaya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. 

Berdiri dengan kedua kakiku sendiri dan menatap dunia dengan hati yang terbuka.





















Terima kasih bagi kawan-kawan yang telah membaca ceritaku yang sejujurnya sangat absurd ini lol. Semoga apa yang aku tulis di sini bisa bermanfaat & semoga apapun yang sedang kalian jalani bisa berjalan dengan baik ya. Once again, thanks & see u in the next chapter!

Bukan tentang seberapa sering kita jatuh dan menjadi rapuh 

         Namun, tentang bagaimana kita belajar untuk tetap bangkit dan menjadi tangguh

            - @four5second 









Komentar

Postingan Populer